Polytech mengajukan paten tinta pigmen putih untuk pencetakan digital
Berdasarkan visi kami untuk memperluas area penerapan tinta pelapis, Polytech telah menerapkan teknologi dispersi pigmen baru untuk mencoba menyebarkan lebih banyak pigmen titanium dioksida ke dalam resin hasil sintesis kami sendiri. Kehadiran tinta putih yang stabil merupakan langkah penting dalam memperluas jangkauan penerapan tinta cetak digital pelapis berbasis air.
Untuk pencetakan direct-to-garment (DTG) dan transfer, kami memerlukan tinta putih yang sangat stabil, dan tinta putih memainkan peran yang sangat penting dalam aplikasi DTG. Seperti diketahui, sistem Brother yang populer saat ini memerlukan pembersihan siklik yang berkepanjangan sebelum dan sesudah pencetakan, karena sifat unik dari tinta putih.
Terdapat kontradiksi tertentu antara performa penutup tinta putih dan performa pencetakannya yang mulus, dan menemukan keseimbangan optimal selalu menjadi fokus upaya tim Politeknik.
Setelah penelitian dan eksplorasi ekstensif, kami telah mengembangkan formulasi tinta putih milik kami sendiri dan telah mengajukan permohonan paten. Penemuan ini mengungkapkan tinta inkjet digital putih untuk kain gelap, yang diformulasikan menggunakan dispersi nano titanium dioksida dan emulsi perekat berbasis air nano sebagai komponen utama. Dispersi nano titanium dioksida adalah emulsi berair yang dibentuk dengan mendispersikan titanium dioksida melalui nanoteknologi ultrasonik, sedangkan emulsi perekat berbasis air nano juga merupakan emulsi berair yang dibentuk dengan memasukkan emulsi perekat berbasis air ke nanoteknologi ultrasonik. Penemuan ini menggunakan dispersi nano titanium dioksida dan emulsi perekat berbasis air nano sebagai komponen utama formulasi, yang secara efektif meningkatkan kelancaran dan stabilitas pencetakan tinta putih, membuat penyaringan menjadi mudah dan nyaman. Dengan demikian, hal ini mengatasi kebutuhan yang sering terjadi untuk mengganti kartrid filter selama penyaringan tinta putih, sehingga mengurangi biaya produksi.